Notification

×

Iklan

 


Iklan

 


Tag Terpopuler

Nasib Proyek Tol Trans Sumatera Usai Jokowi Lengser,Ini Kata Kementerian PUPR

Selasa, 07 November 2023 | November 07, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-07T01:09:40Z


BUTUH BANTUAN HUKUM?


 Jakarta,Jurnalisme.online - Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS) diyakini akan berlanjut setelah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser.

"Kalau menurut saya itu untuk kepentingan masyarakat, kepentingan ekonomi, mestinya akan dilanjutkan," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna kepada wartawan di Jakarta, dikutip pada Selasa (7/11/2023).

Menurut Herry, kemunculan Trans Sumatera berhasil mengakomodir kebutuhan masyarakat serta mudah dirasakan manfaatnya.

"Pernah naik mobil lewat Trans Jawa? Bandingkan dulu sebelum ada jalan tolnya. Kerasa tuh (perbedaannya, red)," ujarnya.

Ia mengatakan Trans Sumatera kini sudah memulai proses pembangunannya, sudah bagus, dan harus terus dilanjutkan.

"Nah di dalam Perpres memang disebutkan sampai 2024 ini kita mulai sampai Jambi ya kan. Nah ini lagi kita proses untuk yang dari Betung ke Jambi," ujar Herry.

"Nanti tentu setelah ini ya harus dilanjutkan lagi ke yang tahap 2 dan seterusnya ya. Tapi tahap satu sampai Jambi," lanjutnya.

Pada akhir Oktober lalu, Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Simpang Indralaya-Prabumulih yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTSS) di Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023).

Jalan tol tersebut merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.

Dalam kesempatan tersebut Presiden juga meresmikan Flyover Patih Galung di Prabumulih.

"Dengan mengucap bismillah pada pagi hari ini saya resmikan jalan tol Indralaya-Prabumulih dan Flyover Patih Galung kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan," katanya.

Dalam sambutannya Presiden mengatakan bahwa pemerintah akan bangun backbone jalan tol kurang lebih 2800 Km di Sumatera.

"Koridor utama 1800 Km," katanya.

Jokowi Berharap dengan adanya jalan tol tersebut, terjadi kecepatan dalam mobilitas barang dan jasa yang akan berefek pada daya saing produk.

"Saya berikan contoh, tadi malam saya bertemu dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama. Beliau-beliau menyampaikan pak dulu dari Palembang ke Lampung itu memakan waktu 10-12 jam. Sekarang 3,5 jam sudah bisa. Terjadi sebuah kecepatan yang luar biasa kalau seperti itu," pungkasnya.


Sumber: Tribunnews.com

×
Berita Terbaru Update